Rabu, 27 November 2013

pengalaman Binhus tangerang



Pengalaman Masuk Akademi Kebidanan Bina Husada
Pengalaman Masuk Akademi Kebidanan Bina Husada
Tidak terpikir oleh saya bisa kuliah mengambil kebidanan apalagi saya kurang begitu mengerti tentang dunia kesehatan, awalnya saya merasa tidak mampu dan sulit untuk menjalani kuliah kebidanan ini apalagi ini kemauan dari orang tua saya dan akhirnya saya ikutin saja apa kata orang tua saya dan akhirnya saya senang untuk menjalaninya.  Yang tadinya apapun orang tua sekarang apapun serba sendiri, semester pertama saat pertama kali memasuki pelajaran kebidanan di awal semester saya mempunyai banyak teman dan pertama saya kenal dan akrab dengan teman baru yaitu umi, dan tresna.  Mereka yang selalu menemani hari-hari saya di saat saya sedang pusing – pusingnya untuk menghadapi tugas.  Hari demi hari telah saya jalani tak terasa saya sudah memasuki semester 2 yaitu dimana saya memasuki pelajaran pokok kebidanan, sebelum masuk kebidanan saya sangat takut dengan darah, jarum suntik, tetapi inilah yang harus menjadi teman saya sehari-hari, setelah menjalani praktek perasaan takut itu hilang dan berpikir bahwa ini adalah pekerjaan mulia.  Dan sangat menolong orang lain, kembali ke rutinitas seperti biasa jarang untuk pergi keluar, apapun tugas di kerjakan sendiri, dan kuliah seperti biasa. Pengalaman saat praktek bersama teman-teman seperjuangan, saya dapat mengetahui satu persatu sifat dan karakter teman-teman saya, begitu juga saya dapat menambah ilmu pengetahuan saat praktek, dan begitu banyak hal-hal yang saya dapat dikampus tercinta Akbid Bina Husada Tangerang. Semakin berganti semester saya semakin merasa semakin banyak tanggung jawab dan rutinitas yang saya jalani, tapi karena dijalani dengan rasa sungguh-sungguh dan tidak dijadikan beban sayapun merasa mampu untuk tidak terlalu terasa lelah, semangat semangat untuk membuat orang tua jadi bangga dengan masa depan saya, sahabat dan dosen yang tidak akan pernah saya lupakan mungkin seumur hidup saya.

Tahun terus berganti dan sayapun kini sudah memasuki semester 5 atau tingkat 3, semakin banyak yang harus saya selesaikan, demi kedua orangtua dan pengabdian, saya tetap semangat untuk menjalani hari hari yang penuh dengan kesibukan belajar, bimbingan, dan praktek, apa lagi saat di umumkan saya mendapat pembimbing yang baik, semangat itu semakin ada, banyak sekali yang saya dapat di kampus bina husada tangerang ini pengalaman yang berkesan menyenangkan dan mungkin terkadang ada pahit manisnya. Tapi itulah yang harus saya jalani sebagai mahasiswa, apa lagi di semester ini saya dan teman teman satu angkatan di sibukan dengan kepadatan belajar yang sangat sangat banyak, kami hanya bisa berdoa dan berusaha agar kami bisa membuat bangga orangtua kami dan kampus yang sudah membimbing dan memberikan pengetahuan juga semangat kepada kami, semoga ditahun 2014  nanti saya dan teman teman satu perjuangan bisa lulus dengan baik dan mendapat gelar Am.Keb. amin

Senin, 25 November 2013

PWS-KIA



PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS KIA )

Latar Belakang
PWS KIA telah dilaksanakan di Indonesia tahun 1985 pada saat itu pimpinan Puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat, sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya.
Pengertian PWS KIA
Pemantau Wilayah Setempat Sesehatan Ibu dan Anak ( PWS KIA ) adalah  alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. 
Program  KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nipas, ibu dengan komplikasi kebidanan, KB, bayi baru lahir, bayi baru lahir komplikasi, bayi dan balita.
Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan analisis dan interprestasi data serta penyebar luasan informasi ke penyelenggara program dan fihak/ instansi terkait untuk tindak lanjut.
Tujuan Umum
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus menerus disetiap wilayah kerja.
Tujuan Khusus
1.      Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort
2.      Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indkator KIA secara teratur ( bulanan )
dan terus menerus
3.      Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA
4.      Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indicator KIA terhadap target yang ditetapkan
5.      Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan
6.      Merencanakan tindak lanjut dengan mengunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan.
7.      Meningkatakan peran aparat setempat dalam pengerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya
8.      Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA